Review Juventus Versus Lazio, 13 November 2022

Pertandingan antara Juventus versus Lazio merupakan pertandingan pekan ke 15. Kemenangan atas satu sama lain merupakan keharusan untuk menjaga kans masuk 4 besar demi lolos Liga Champion musim depan. Sebelum pertandingan poin Lazio adalah 30 dan berada pada peringkat 2, sedangkan Juventus memiliki poin 28 dan berada pada peringkat 4.

Juventus hadir dengan formasi 3-5-2 , kali ini Scezcny sebagai penjaga gawang. Gatti, Bremer dan Danilo sebagai Bek. Quadrado dan Kostic sebagai Wing Back. 3 orang di tengah yaitu Fagiolli, Rabiot dan Locatelli. Sedangkan penyerang diisi duet Milik dan Kean. Tidak ada perubahan berarti bila dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya melawan Verona. Yang menurut saya special adalah tidak hadirnya Bonucci dalam Starting Lineup dan lebih memilih Gatti daripada Rugani, untuk selanjutnya mungkin Allgeri bisa mulai mencadangkan Quadrado (tapi gantinya siapa ?).

Jalannya Pertandingan

Babak I

Seperti biasa Juventus bermain dengan menggunakan strategi ­Play From Back, yang sudah mulai menunjukan peningkatan (individual error sudah jauh berkurang). Menurut saya hal ini disebabkan Lazio tidak terlalu melakukan Pressing di area pertahanan Juventus, sehingga Juventus lebih jauh berkembang untuk Build Up serangan.

Ciri khas serangan juve adalah Direct Ball oleh pemain belakang ataupun tengah. Jadi setelah memainkan bola dari belakang, sambal memantau pemain yang tidak terjaga di area pertahanan Lazio. Beberapa kali hal ini dilakukan dan membuahkan peluang, yang paling menonjol adalah Direct Ball kepada Kostic. Peluang emas pertama dating dari Direct Ball Fagioli kepada Kostic, kemudian Kostic mengembalikan bola kepada Fagioli yang menendang bola kea rah gawang, tapi masih mampu diselamatkan. Peluang emas kedua datang dari Direct Ball Danilo kepada Milik, tapi sayang tendangan belum menuju sasaran. Yang selanjutnya adalah Gol yang dicetak Kean, yang memanfaatkan Direct Ball dari Rabiot, setelah sebelumny apemain Lazio melakukan kesalahan dan bola berhasil direbut Rabiot.

Untuk pertahanan, Juve tidak terlalu melakukan pressing ketat ke lawan, Allegri tahu betul bahwa melawan Sarriball akan lebih baik bila melakukan zonal marking.

Statistik babak pertama menunjukan posisi bola lebih dikuasai Lazio (ciri khas Sarriball), tendangan ke gawang juga lebih banyak Lazio. Tetapi Juventus lebih bermain efektif.

Babak II

Pada Babak Kedua Juventus strateginya masih tetap sama, dan lagi-lagi karena kesalahan pemain Lazio, maka Direct Ball  dapat dilancarkan, dan kali ini dari Locatelli kepada Kostic. Kostic mencoba untuk melakukan shooting yang masih bisa ditepis kiper Lazio. Sayangnya bola tepisan datang kepada Kean yang telah berdiri bebas dan mencetak gol.

Selain dari sisi kiri, serangan Juventus juga datang dari sisi kanan (lebih banyak dari babak pertama), akan tetapi kurang efektif. Sepertinya pergerakan Quadrado sudah dihafal para Bek di Seri A. Kerja sama para pemain depanpun (Kean dan Milik) seharusnya masih bisa ditingkatkan.

Pergantian pemain dilakukan Juventus pada menit ke 62 dengan memasukkan Di Maria menggantikan Kean, dan juga Chiesa yang masuk menggantikan Kostic. Pergantian yang menghasilkan gol ketiga Juventus di menit 89. Berawal dari kerja sama Chiesa dan Di Maria yang melakukan operasi di sisi kiri. Kemudian Chiesa mengirim umpan kepada Milik yang berdiri bebas dan mencetak gol. Seandainya Kean tidak diganti mungkin Kean yang mencetak gol dan mencatatkan Hatrick.

Pergantian lain oleh Juventus adalah masuknya Paredes menggantikan Locatelli di menit 85.

Statistik babak kedua menunjukan bahwa Juventus lebih banyak melakukan tendangan ke gawang yaitu sebanyak 9  shoot dengan 7 tepat sasaran, sedangkan Lazio mencatat 4 shoot dengan 3 tepat sasaran.

Strengths and Weakness

Counter Attack kembali menjadi senjata utama Juventus untuk mencetak gol. Bila kita hitung dengan gol yang diciptakan saat pertandingan melawan Inter Milan, maka total sudah 5 gol yang dicetak Juventus dari skema Counter Attack. Tetapi untuk pertandingan kali ini, peluang yang didapt lebih banyak karena pemain Lazio melakukan kesalahan.

Sisi kiri Juventus juga sangat dominan, semoga performa kostic dapat dipertahankan. Sedangkan Sisi kanan Juventus masih harus meningkatkan serangan, kalau dari sisi pertahanan sudah bagus sih.

Dari hasil pertandingan ini Juventus berada di peringkat 3 dengan jumlah poin 31 berjarak dua poin dengan Milan di peringkat 2. Sedangkan Lazio berada di peringkat 4 dengan 30 poin. Tentunya ini adalah hal yang indah bagi Juventus di akhir pertandingan tahun 2022, mengingat performa yang tidak baik di awal musim dan juga di Liga Champion. Selanjutnya kita bertemu dengan Juventus di bulan Januari 2023.

Tonton cuplikan pertandingan melalui link Youtube berikut : https://www.youtube.com/watch?v=ZOetSHwdmMY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *